MAKALAH
KESEHATAN REPRODUKSI
(Dimesi social wanita
dan permasalahannya)
OLEH
MIRNAWATI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat
waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
"Dimensi Sosial Wanita dan Permasalahannya", yang mmenurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari Dimensi Sosial Wanita
dan permasalahannya.
Melalui kata
pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila
mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat
atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT
memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Secara
biologis wanita dan pria memang tidak sama, akan tetapi sebagai makhluk jasmani
dan rohani yang dilengkapi dengan akal budi, kedua macam insan itu mempunyai
persamaan yang hakiki. Keduanya adalah pribadi yang mempunyai hak sama untuk
berkembang.
Dalam
masa transisi menuju kemasyarakat industrial terdapat perubahan system nilai.
Hal ini erat hubungannya dengan pembangunan yang mendatangkan tekhnologi barat
bersama dengan nasihat-nasihatnya. Dari tekhnologi barat ini manfaat yang diambil
cukup besar, tetapi disamping itu terdapat pula dampaknya, berupa
benturan-benturan antara kebudayaan tradisional dan barat.
Pertemuan
antara kebudayaan secara mendadak itu menimbulkan permasalahan social yang erat
hubungannya dengan moralitas. Partisipasi wanita dalam menangani masalah ini
sangat diharapkan karena hal ini sesuai dengan ketentuan tentang peranan wanita
dalam GBHN 1988. Ketentuan itu menerangkan bahwa peran wanita adalah mewujudkan
dan mengembangkan keluarga sehat, sejahterah dan bahagia, termasuk pengembangan
generasi muda, terutama anak dan remaja dalam rangka pembangunan wanita
seutuhnya.
B.
Tujuan
Untuk mengetahui dimensi social wanita dalam berbagai masa kehidupan dan
permasalahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Dimensi social wanita
Dimensi
social wanita Adalah suatu fenomena gambaran yang terjadi pada saat sekarang
ini. Kenyataannya adalah diskriminasi/ketidakadilan :
1.
Marginalisasi
a)
Peluang untuk menjadi pembantu rumah tangga
lebih banyak diberikan kepada perempuan.
b)
Pemupukan dan pengendalian tekhnologi dilakukan
oleh laki-laki
2.
Subordinasi
Yaitu keyakinan menetapkan kedudukan dan peran wanita
lebih rendah daripada laki-laki.
3.
Pandangan steriotip
Penandaan yang sering bersifat negative secara umum
selalu melahirkan ketidak adilan yang bersumber dari pandangan gender.
4.
Kekerasan terhadap perempuan
Berbagai serangan terhadap fisik maupun integritas
mental, psikologis yang dialami oleh wanita.
5.
Beben kerja
Suatu bentuk diskriminasi dimana beban kerja harus
dijalankan oleh salah satu jenis kelamin tertentu.
Contoh : pembantu rumah tangga banyak diberikan kepada
perempuan.
B.
Status
social wanita
1.
Pengertian
Status social wanita adalah
kedudukan seorang wanita yang akan mempengaruhi bagaimana seorang wanita
diperlakukan, bagaimana dia dihargai dan kegiatan apa yang boleh dilakukan.
2.
Factor yang mempengaruhi status wanita
a)
Rendahnya kedudukan wanita daripada pria
Wanita selalu berada di posisi nomor
dua dibelakang pria. Terutama dibidang politik wanita ditolak untuk menduduki
posisi kepemimpinan dan fungsi-fungsi kunci karena dianggap kurang mampu dan
dilihat sebagai saingan pria.
b) Rendahnya
tingkat pendidikan wanita dibanding pria
Umumnya
anak laki-laki yang mendapat prioritas utama untuk memperoleh pendidikan yang
tinggi untuk bekal menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah yang baik.
Sedangkan wanita kurang perlu mendapatkan pendidikan tinggi karena nantinya
juga harus bertugas dirumah mengurus keluarga. Hal inilah yang mengakibatkan
banyak wanita tetap terpuruk dalam kebodohan karena tingkat pendidikannya yang
rendah
c) Perlindungan
hokum, hak dan kewajiban wanita serta peran ganda wanita sebagai ibu rumah
tangga dan pencari nafkah.
Di
masyarakat seorang wanita tidak boleh memiliki atau mewarisi hak milik, bila
wanita dicerai maka dia tidak boleh merawat anak-anaknya lagi dan hak miliknya.
Meskipun wanita punya hak secara hokum tetapi tradisi tidak akan mengizinkan
untuk mengontrol hidupnya sendiri. Selain itu karena ekonomi keluarga yang
kurang baik meningkatkan wanita untuk berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah.
3. Dampak
status social wanita
a) Kehidupan
social
1. Kehidupan
wanita terbelenggu
2. Potensi
wanita terpendam karena harus sering mengalah
3. Wanita
lebih terbealkang pada setiap strata social ekonomi
4. Suara
dan kepentingan wanita kurang terwakili
5. Hak
asasi tertekan
b) Kesehatan
1. Ancaman
infeksi tinggi
2. Perlindungan
terhadap trauma dan kecelakaan rendah
3. Kebutuhan
bio, psiko, social dan cultural kurang perhatian
4. Ancaman
kesehatan rerduksi tinggi
5. Akses
pelayanankesehatan kurang
6. Terlalu
banyak anak atau sering melahirkan.
4. Masalah
yang berhubungan dengan status wanita
a) Kedudukan
wanita dimasyarakat yang rendah
Peran laki-laki sebagai kepala keluarga dan pencari
nafkah serta wanita sebagai ibu rumah tangga, ternyata menempatkan wanita pada
status yang kurang menguntungkan yang menyebabkan wanita lebih rendah daripada
laki-laki.
b) Wanita
memperoleh perlakuan tidak layak
Kaum wanita biasanya diperlakukan tidak sama dengan
kaum pria. Kaum wanita biasanya mempunyai kekuasaan, sumber daya dan kedudukan
yang lebih lemah baik dikeluarga atau dimasyarakat. Hal ini menyebabkan :
1. Kaum
wanita tidak mampu menjangkau pelayanan kesehatan dan informasi kesehatan yang
penting.
2. Kaum
wanita banyak yang berpendidikan rendah dari kaum pria
3. Kaum
wanita banyak yang tidak mempunyai kendali atas hak menerima pelayanan
kesehatan yang mendasar.
5. usaha
perbaikan status social wanita baik di keluarga maupun di masyarakat.
Tatanan masyarakat bisa diubah menjadi pendorong kearah kesehatan
yang lebih baik, bukan justru mendatangkan masalah kesehatan.
a) Usaha
perbaikan dilingkungan keluarga
1. Memperbaiki
derajat kesehatan dengan cara mempelajari masalah kesehatan wanita dan dengan
merubah hidup dan lingkungan keluarga
2. Bicarakan
dengan pasangan hidup apa yang dibutuhkan oleh masing-masing pihak untuk
memajukan derajat kesehatan yang lebih baik.
3. Berusaha
untuk memajukan kesehatan dan masa depan anak-anak
b) Usaha
perbaikan dan perubahan dilingkungan masyarakat
1. Berbagi
informasi : temukan cara untuk menyebarkan informasi tentang kesehatan umum
yang ada di masyarakat setempat, sehingga semua orang tau masalah tersebut,
2. Bentuk
suatu kelompok pendukung: kaum wanita yang menderita masalah yang sama seperti
wanita korban pemerkosaan/pelecehan seksual .
3. Berusaha
menuju kemandirian: program yang bias membantu wanita mencari nafkah sendiri
dan memperbaiki lingkungan kerja juga membantu wanita untuk membuat keputusan
sendiri dan menumbuhkan harga diri.
C.
Peran
wanita
1. Pengertian
Peran wanita adalah serangkaian perilaku yang diharapkan
sesuai dengan posisi social yang diberikan kepada wanita . peran menerangkan
pada apa yang harus dilakukan wanita dalam suatu situasi tertentu agar dapat
memenuhi harapan mereka sendiri dan harapan orang lain.
2. Peran
wanita dalam keluarga
a) Sebagai
istri dan pendamping suami
Seorang wanita memiliki peran sebagai pendamping
pria, bias mendampingi suami dalam situasi senang atau sedih disertai rasa
kasih sayang, kecintaan dan kesetiaan pada patner hidupnya.
b) Sebagai
ibu dan pendidik anak-anak
Setelah melahirkan wanita akan berperan sebagai ibu.
Bila ibu tersebut mampu menciptakan iklim psikis yang gembira ,bahagia da bebas
sehingga suasana rumah tangga menjadi semarak dan bias memberikan rasa aman,
bebas, hangat ,menyenangkan serta penuh kasih sayang.
Selain berperan sebagai ibu wanita juga berperan
dalam mendidik dan menciptakan moralitas dan akhlak yang baik bagi
anak-anaknya.
c) Sebagai
patner seks
Tujuan berumah tangga adalah meneruskan keturunan
dengan itu hubungan intim pasangan suami istri sudah menjadi satu kesatuan .
d) Sebagai
pengatur/pengelola rumah tangga
Dalam pengurusan rumah tangga ini yang sangat penting
ialah factor kemampuan membagi waktu dan tenaga untuk melakukan berbagai macam
tugas pekerjaan dirumah tangga dari pagi sampai larut malam.
3. Peran
wanita dalam masyarakat
Peran wanita dimasyarakat adalah segala kegiatan atau
aktifitas yang dilakukan wanita diluar lingkungan rumah tangga. Tujuan agar
wanita dapat ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional dan ikut serta
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan kemampuan yang dimilikinya.
Peran wanita dalam pembangunan dimana wanita ikut serta
mengsukseskan program nasional bidang :
a) Program
keluarga berencana
b) Peningkatan
kesehatan masyarakat
c) Pendidikan
kaum ibu dan kesejahteraan keluarga.
4. Peran
wanita dalam organisasi profesi
Selain berperan di keluarga dan
masyarakat sudah banyak wanita yang berperan dalam organisasi profesi seperti
pemberdayaan perempuan (KOMNAS PEREMPUAN) dan organisasi-organisasiyang
bergerak di bidang wanita yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak kaum
wanita.
5. Factor-faktor
yang mempengaruhi peran wanita
Factor-faktor yang mempengaruhi peran wanita antara lain
adalah keinginan wanita untuk memperoleh status di masyarakat dan keinginan
wanita untuk menikah dan berkeluarga.
Setiap wanita normal menginginkan hidup berkeluarga karena
keluarga merupakan area peluang untuk memainkan fungsi-fungsi kewanitaannya.
6. Dampak
peran
Dampak yang ditimbulkan dari peran wanita baik di keluarga
maupun di masyarakat :
a) Minimalnya
waktu untuk privacy
1. Kurangnya
perawatan diri
2. Kurangnya
waktu untuk istrihat
3. Kurangnya
disiplin terhadap kebutuhan nutrisi
4. Keterbatasan
waktu menyebabkan wanita jarang makan dan kelelahan menjadikan wanita kurang
makan.
b) Ancaman
kesehatan
Wanita sering mengalami gangguan kesehatan tertentu
karena pekerjaan mereka, karena kurang gizi, atau karena kelelahan. Penyakit
bias menjadi ancaman berbahaya yang berbeda pada wanita dari pada pria. Misalnya
wanita yang mengalami penyakit yang menyebabkan kecacatan /kelemahan biasanya
ditolak oleh suami.
Selain itu wanita mengalami resiko kesehatan setiap
hari dari pekerjaannya. Dirumah ancaman penyakit paru karena asap dapur dan
luka bakar dari memasak sangat mudah terjadi sehingga dianggap sebagai masalah
kesehatan kerja utama bagi wanita.
Penyakit menular melalui air juga sering terjadi
karena wanita menghabiskan sebagian waktunya di air, mencuci pakaian, mengambil
air. Berjuta wanita bekerja diluar rumah mengalami gangguan kesehatan karena
lingkungan kerja yang tidak aman. Dan sewaktu pulang kerumah mereka harus
mendapatkan beban kerja dobel ini mengakibatkan kelelahan dan meningkatkan
resiko penyakit.
c) Krisis
psikologi
Seperti tubuh wanita bias sehat atau tidak sehat,
demikian juga dengan daya penalaran dan jiwa seorang wanita. Bila penalaran dan
jiwa wanita sehat, maka ia mempunyai kekuatan emosional untuk merawat kebutuhan
fisik dan keluarga, untuk menemukan masalah-masalahnya dan berusaha mengatasinya,
merencanakan masa depan dan membina hubungan yang memuaskan dengan orang lain.
Hamper setiap orang kadang-kadang mempunyai kesulitan
untuk melakukannya. Tetapi bila kesulitan berlangsung terus dan menghambat
kegiatan sehari-hari, maka ia akan menjadi tegang dan nervus sehingga ia tidak
bisa merawat keluarganya dan mengalami gangguan kesehatan jiwa.
7. Masalah
yang berhubungan dengan peran wanita
a) Stress
(frustasi dalam peran)
Kegiatan dan kejadian sehari-hari sering memberikan
tekanan pada wanita sehingga menyebabkan ketegangan pada tubuh dan jiwanya.
Bila seorang wanita mengalami tekanan yang bertubi-tubi setiap harinya dan
dalam jangka waktu yang lama dia akan merasa kewalahan dan tidak bisa
mengatasinya.
b) Konflik
peran (harapan-harapan peran yang tidak sesuai)
Dibeberapa wilayah wanita dipaksa untuk berubah
secara cepat karena perubahan dalam tingkat ekonomi atau karena konflik
politik. Banyak perubahan-perubahan ini membutuhkan perubahan yang menyeluruh
pada sendi-sendi keluarga dan masyarakat sehingga banyak wanita yang merasa
harapan untuk peran yang dia inginkan tidak sesuai.
c) Kurang
memadainya keterampilan untuk memecahkan masalah
Wanita sering tidak punya kesempatan khusus dalam
kehidupan sehari-hari yang sangat sibuk untuk melakukan sesuatu bagi dirinya
sendiri.
D. Nilai wanita
Nilai wanita adalah angka
kepandaian, potensi atau mutu yang dimiliki oleh seorang wanita. Orang-orang
banyak berbeda kecakapannya satu sama lain, kecakapan adalah fungsi pribadi,
oleh karena itu wanita harus diberi persamaan kesempatan untuk mewujudkan
potensi-potensi mereka dan penilaian kecakapan mereka tidak boleh didasarkan
atas prakarsa kelamin.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dimensi
social wanita Adalah suatu fenomena gambaran yang terjadi pada saat sekarang
ini. Kenyataannya adalah diskriminasi/ketidakadilan seperti : Marginalisasi, Subordinasi,
Pandangan Steriotip, Kekerasan terhadap perempuan, beban kerja.
Status
social wanita adalah kedudukan seorang wanita yang akan mempengaruhi bagaimana
seorang wanita diperlakukan, bagaimana dia dihargai dan kegiatan apa yang boleh
dilakukan.
Factor-faktor
yang mempengaruhi status wanita seperti Rendahnya kedudukan wanita dari pria,
Rendahnya tingkat pendidikan wanita dibanding pria, perlindungan hokum dan kewajibanwanita
serta peran ganda wanita sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah.
Peran
wanita adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi social
yang diberikan kepada wanita . peran menerangkan pada apa yang harus dilakukan
wanita dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan mereka sendiri
dan harapan orang lain.
Nilai
wanita adalah angka kepandaian, potensi atau mutu yang dimiliki oleh seorang
wanita.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
-intenieta.blogspot.com/2012/07/makalah-dimensi-sosial-wanita-
-bedebe-bukandukunbayi.blogspot.com/2012/06/dimensi-sosial-wanita-dalam-kesehatan